- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Maluku Utara
Ternate//mataelangnusantara.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate memantau dan memetakan potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara. Hal ini dipicu oleh adanya pola tekanan rendah dan konvergensi di sekitar wilayah tersebut.
Menurut BMKG, beberapa faktor yang memicu cuaca ekstrem di Malut antara lain:
Faktor Pemicu
1. Pola tekanan rendah yang dapat memicu hujan lebat dan badai.
2. Konvergensi angin yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
3. Perubahan musim yang mempengaruhi pola cuaca.
Potensi Dampak
1. Hujan lebat dan badai yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.
2. Angin kencang yang berpotensi merusak infrastruktur.
3. Gelombang tinggi yang membahayakan aktivitas laut.
Langkah Pencegahan
1. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
2. Pemerintah setempat siap menghadapi potensi bencana.
3. BMKG terus memantau perkembangan cuaca.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, mengingatkan masyarakat akan potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara. Menurut Sakimin, pola tekanan rendah dan konvergensi memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di seluruh wilayah Malut.
“Kondisi cuaca Maluku Utara dari 19-25 Desember 2024 diprediksi berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada siang, sore, malam dan dini hari,” ujar Sakimin di Ternate, Kamis.
Prediksi cuaca tersebut meliputi:
Periode 19-25 Desember 2024
1. Kondisi cuaca: Berawan hingga hujan ringan.
2. Intensitas hujan: Sedang hingga lebat.
3. Waktu hujan: Siang, sore, malam dan dini hari.
4. Wilayah terdampak: Seluruh Maluku Utara.
Rekomendasi
1. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
2. Pemerintah setempat siap menghadapi potensi bencana.
3. BMKG terus memantau perkembangan cuaca.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, memperingatkan masyarakat Maluku Utara tentang potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana alam. Fenomena hidrometeorologi ini dapat menyebabkan:
Dampak yang Diperkirakan
1. Banjir dan banjir bandang.
2. Tanah longsor.
3. Pohon tumbang.
4. Berkurangnya jarak pandang.
5. Angin kencang.
Periode dan Lokasi Rawan
1. Tanggal: 19-20 Desember 2024.
2. Wilayah: Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Taliabu dan sekitarnya.
3. Intensitas hujan: Sedang hingga lebat.
Rekomendasi
1. Meningkatkan kewaspadaan.
2. Mengikuti instruksi pemerintah setempat.
3. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat.
4. Memantau perkembangan cuaca.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, memperbarui prediksi cuaca untuk Maluku Utara. Berikut rincian prediksi:
Periode 21-22 Desember 2024
1. Wilayah terdampak: Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu.
2. Intensitas hujan: Sedang hingga lebat.
Periode 23-25 Desember 2024
1. Wilayah terdampak: Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu.
2. Intensitas hujan: Sedang hingga lebat.
Rekomendasi
1. Meningkatkan kewaspadaan.
2. Mengikuti instruksi pemerintah setempat.
3. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat.
4. Memantau perkembangan cuaca.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau pemerintah dan masyarakat Maluku Utara untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Langkah-langkah yang harus dilakukan:
Kesiapsiagaan Infrastruktur
1. Memastikan kapasitas infrastruktur air.
2. Mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan.
3. Mengantisipasi pohon tumbang.
Kesiapsiagaan Masyarakat
1. Mengenali potensi bencana di lingkungan.
2. Mengurangi risiko bencana.
3. Tidak membuang sampah sembarangan.
4. Bergotong royong menjaga kebersihan.
5. Menata lingkungan sekitar.
Kesiapsiagaan Bersama
1. Meningkatkan koordinasi antar pihak terkait.
2. Meningkatkan sinergi dan komunikasi.
3. Mengikuti informasi resmi dari BMKG.
4. Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi dampak bencana hidrometeorologi di Maluku Utara. “(NC)