“Aktivitas Gunung Ibu Meningkat, Dua Kali Erupsi dalam Waktu Singkat”

  • Gunung Ibu Halbar Erupsi Dua Kali, Masyarakat Diimbau Waspada

Halbar//mataelangnusantara.com- Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami aktivitas vulkanik yang meningkat dengan dua kali erupsi pada Jumat (20/12) malam hingga Sabtu. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Rivaldi, erupsi tersebut terjadi di atas puncak gunung setinggi 1.325 meter dari permukaan laut dan menggemburkan abu secara bervariasi.

Rivaldi menjelaskan bahwa erupsi pertama terjadi pada Jumat sore hingga malam, diikuti oleh erupsi kedua pada Sabtu. Kedua erupsi tersebut berhasil terekam oleh seismogram dan tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat sekitar.

Bacaan Lainnya

Aktivitas vulkanik Gunung Ibu ini masih tergolong dalam status Level III (Siaga). Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah aktif serta perluasan sektoral 5,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara.

Masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker dan kaca mata saat terjadi hujan abu. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diimbau untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mendapatkan informasi terkini tentang aktivitas Gunung Ibu.

Pada Jumat sore hingga malam hari, Gunung Ibu mengalami erupsi pertama dengan mengeluarkan abu setinggi 500 meter. Erupsi ini kemudian diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 17:29 WIT, yang menghasilkan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak gunung. Kolom abu tersebut teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah Timur Laut.

Menurut Petugas Pos PGA Ibu, Rivaldi, erupsi Gunung Ibu berhasil terekam secara akurat di seismogram. Rekaman tersebut menunjukkan amplitudo maksimum 26 mm dengan durasi sekitar 45 detik. Data ini diperoleh dari Pos PGA Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.

“Kondisi Gunung Ibu saat ini masih berada pada status Level III atau Siaga,” tambah Rivaldi. Status ini menandakan bahwa aktivitas vulkanik gunung tersebut masih tergolong tinggi dan memerlukan pemantauan ketat.

Masyarakat sekitar Gunung Ibu dan wisatawan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Petugas Pos PGA Ibu menekankan pentingnya menghindari aktivitas di radius 4 kilometer dan perluasan sektoral 5,5 kilometer dari kawah aktif gunung tersebut, khususnya di bagian Utara.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan saat terjadi hujan abu. “Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan masker dan kaca mata untuk melindungi diri dari paparan abu gunung,” ungkap Rivaldi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan keselamatan.

Petugas Pos PGA Ibu, Rivaldi, mengajak seluruh pihak untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban masyarakat di sekitar Gunung Ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Masyarakat Menjaga kondusivitas dan tidak menyebarkan informasi palsu (hoaks). Tidak terpancing oleh isu-isu tidak jelas. Mengikuti arahan Pemerintah Daerah. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat Berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Mengakses informasi langsung dari Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici. Meningkatkan kesiapsiagaan dan pengawasan.

Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan masyarakat dapat menghadapi situasi ini dengan tenang dan siap. “(“)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *