KONAWE-SULTRA || mata-elang.com -Tak Sedikit perempuan dapat menjadi Sosok inspirasi terutama bagi banyak kaum perempuan di Indonesia, bahkan dunia hingga kini. Ketika seorang perempuan memiliki tekad kuat untuk mensejahterakan masyarakat sekitar sebagai bentuk membangun negeri.
Seorang perempuan yang dapat membawa perubahan bagi kehidupan , menyuarakan kesetaraan gender, dapat menjadi pelopor dan simbol kebangkitan.
Tak dapat dielakkan, Sosok seorang perempuan dalam tatanan birokrasi pun dapat dijadikan sebagai pemimpin, Dimana ketika setiap pemikirannya kemudian dapat dikenal dan menjadi sebuah emansipasi serta Pengaruh dalam memberi kontribusi pada pembangunan bangsa.
Dijumpai disalah satu warkop di Kota Unaaha Sulawesi tenggara, Sarni dengan nama sapaannya, Ibu satu ini telah mendeklarasikan diri untuk ikut sebagai kontestan ajang Pilkades puulowaru kecamatan besulutu 2022-2028 mendatang. Rabu, (15/06/2022).
Secara terang berangkat dari keyakinan Seorang Sarni lantangkan diri maju pada pesta demokrasi mendatang, menawarkan program andalan yang di Ramu pada konsep menitik beratkan pembangunan Desa yang berintegritas dengan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Masyarakat Desa.
Dalam program itu, secara konsep dasar diistilahkannya Desa K3 memberi penjelasan Desa Kuat, Desa Kreatif, dan Desa Kemandirian.
Adapun yang dimaksudkan Desa Kuat adalah mampu menerima segala saran atau kritikan yang mengarah pada kemajuan pembangunan oleh semua stack holder.
“Jangan persoalan sepele kepentingan masyarakat mau di abaikan, artinya Kades itu harus kuat menerima terpaan di desa. Dan mampu mendamaikan dengan penuh kebijakan” ujarnya.
Adapun pada paknaan Desa kreatif, bahwa membetuk, memajukan dan mengembangkan kreatifitas masyarakat sebagai wujud memajukan perekonomian.
Kreativitas yang di maksud adalah memanfaatkam segala potensi sekitar, seperti pada halaman rumah membuat program Penguatan pangan di desa seperti bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, serta UMKM lainnya.
“Perlu menjadi pertimbangan bahwa kita jangan mau tergantung hanya soal anggaran DD, perlu kita pikirkan Anggaran DD kelak akan terhenti. jadi kita harus kreatif menciptakan usaha, bahkan dengan berupaya mencari dukungan dari beberapa istansi baik itu tingkatan Kabupaten, Provinsi maupun Pusat. kami yakin jaringan yang selama ini yang kami jaga bisa membantu pembangunan di Desa kami”, kata Sarni memaparkan.
Adapun pemaknaan istilah K yang Ke-3 adalah kemandirian. Beranjak pada finishing konsep kerja pertama dan kedua dijalankan,”K. 1 dan K 2 saya yakin K 3 ini bisa kita mandiri, seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Bahwa kami memiliki jaringan dan saya tegaskan bahwa Semua Aparat Desa akan Terlibat sesuai Fungsi dan tupoksi masing – masing, Seperti bila Anggaran DD masih ada biar Kaur Keuangan yang Mengelola bersama TPK di Desa agar lebih transparan, memang Anggaran DD itu bukan untuk Kebutuhan Kades tapi Kebutuhan Masyarakat di Desa”, jelas disampaikan Sarni.
Menurut Sarni, Dengan kematangan program Desa K3, pembangunan desa puulowaru dapat lebih meningkat signifikan,baik dari segi inspratruktur maupun sektor ekonomi kerakyatan.
Dengan demikian, Dari keyakinan tersebut Sarni berharap kepada masyarakat desa puulowaru kecamatan besulutu kabupaten Konawe provinsi Sulawesi tenggara (Sultra), dapat memberi Doa serta dukungan pada Pilkades mendatang untuk mengembang amanah rakyat.
Menarik perhatian media, saat di ketahui Sarni sempat bertatap jumpa bersama kepala dinas pembardayaan masyarakat desa (Kadis-PMD) Kabupaten Konawe, Saat ditanyai ada apa dengan pertemuan tersebut, Dengan santai sosok seorang Sarni yang juga merupakan seorang aktivis pada sebuah organisasi menjawab, ” Cuman Konsolidasi dan minta dukungan, Alhamdullilah Walau belum di jawab tapi saya yakin Pak Kadis merespon apa yang saya maksudkan”,Tutup Sarni.
Laporan : Asrianto Daranga