Diduga Kepala Pekon Gunarto Sukoharjo 3 Barat Lakukan Mark Up Belanja Dana Desa Ditahun 2022

Pringsewu – Mata Elang Nusantara . Com Kepala Pekon Sukoharjo 3 Barat kecamatan Sukoharjo diduga mark up belanja Dana Desa (DD) ditahun 2022-Lampung-Pringsewu,7 Desember 2023

 

Berdasarkan laporan dari masyarakat yang tidak ingin disebut kan namanya “ yang melalui  ketua DPC PPWI Pringsewu Neki Irawan yang didampingi oleh wakil sekertaris Reli Sapuan Agus serta Marhandi anggota PPWI turun langsung di pekon sukaharjo 3 barat untuk konfirmasi tentang anggaran ditahun 2022 – yang direalisasikan tapi jauh dari kata tepat sasaran.

 

Untuk diketahui pekon Sukoharjo 3 barat merealisasikan anggaran:Tahun 2022P Lingkungan Hidup DesaTerselenggaranya Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa Lainnya (Pengadaan bibit)Rp 50.000.000 Pemberdayaan Masyarakat Desa Pelatihan/Bimtek/Pengenalan Tekonologi Tepat Guna untuk Pertanian/Peternakan.

Kemudian Jumlah Peserta Pelatihan/Bimtek/Pengenalan Tekonologi Tepat Guna untuk Pertanian/Peternakan (Pelatihan Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian)Rp 42.625.000

 

DPC PPWI Pringsewu yang turun ke lapangan mencoba menggali informasi kepada masyarakat sekitar, Bapak berinisial SH,warga kampung Sukaharjo 3 Barat, menjelaskan kepada DPC PPWi Pringsewu Neki Irawan “memang benar ada bantuan berupa bibiit kelapa nias yang dibagikan kemasyarakat, tapi kalau untuk anggaran kami tidak mengetahui coba temuin RT/Kadus nya untuk lebih jelasnya pak ”ujarnya.

 

Berdasarkan saran dari warga, Tim PPWI menuju kediaman bapak Edi selaku kadus / bayan “iya mas benar ada bantuan bibit kelapa nias yang dibagi kan kemasyarakat sebanyak 1.000 bibit kelapa nias ditahun 2022 besekitaran harga perbiji Rp.25.000,-.

Saat ditanya pelatihan teknologi tepat guna untuk pertanian diselenggara kan apa saja /di anggar kan apa saja beliau menjawab cuma ada pelatihan atau rapat dibalai pekon imbuhnya.

 

Untuk keakuratan informasi ketua DPC PPWi Neki Irawan menuju balai pekon menemui bapak Kakon Gunarto untuk dikonfirmasi dan menanyakan tentang bantuan bibit. Beliau menjawab bantuan bibit tersebut berupa kelapa nias dan jambu jamaika 1000 bibit dan sudah ada penemuan dari inspektorat sudah dalam pengembalian sambil mata melotot tangan bergetar sambil memegang rokok”.

Lanjut menanyakan tentang anggaran pelatihan teknologi tepat guna untuk pertanian,

Ya kami cuma pelatihan kumpul disini semua dikasih bimbingan ujar nya.

 

Masih kata warga dimana anggaran pelatihan teknologi dan tentang anggaran bibit apa benar sudah ada pengembalian di inspektorat sungguh tidak masuk akal ??!!

 

“Kami berharap kepada aparat berwenang seperti Inspektorat, APH,dan BPK bisa turun langsung dan kroscek, jika memang ditemukan adanya unsur mark up yang dilakukan Kepala Pekon tolong segera diproses secara hukum ” pintanya.

( Tim /Mustakim )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *