-
Membangun pagar kawat di badan jalan dan menutup jalan usaha tani (pasilitas umum)
Padangsidimpuan-Sumut//mataelangnusantara.com- Sikap dan/atau tindakan arogansi dan kesewenang-wengan yang diduga dilakukan seorang ASN terkesan meresahkan masyarakat, hal kejadian ini terjadi di desa lembah lubuk manik (siharangkararang jae) Kecamatan Padangsidimpuan Hutaim baru, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.
Bangunan yang kena badan jalan
Perihal sikap arogansi yang kerap dilakukan seorang ASN ini dihimpun oleh awak media dari berbagai sumber yang tidak mau disebutkan namanya saat diwawancarai Kamis (2/1/2025) mengkeluh kesahkan keresahan masyarakat, adapun hal yang dikeluh kesahkan masyarakat yaitu pasilitas umum yang di kuasai : pembangunan tembok semen di dalam bahu jalan, pembangunan jalan usaha tani dan melakukan pemagaran di lingkaran jalan usaha tani, pembuatan pemagaran di daerah aliran sungai (DAS) (aek sipogas), Kemudian melakukan pemagaran dilingkaran Eks surau perempuan, ironisnya saat ini oknum ASN yang mengkusai ini sedang membangun kolam ikan dipinggir daerah aliran sungai (DAS) (aek sipogas) diduga bahan materialnya (batuan) yang digunakan ilegal.
Pembuatan kolam ikan yang mengenai pinggiran daerah aliran sungai (DAS)
Konon ceritanya beberapa tahun yang lalu pada saat terjadi banjir bandang sungai batang ayumi yang salah satu hulu sungainya adalah aek sipogas ditemukan dua mayat dilokasi tersebut (yang dilakukan pemagaran), seharusnya pemerintah kota padangsidimpuan memperhatikan lokasi dimaksut, karena sudah mengancam pasilitas umum jalan dan jembatan (jalan dan jembatan desa lembah lubuk manik yang melintasi jalan menuju desa si mapil-apil) ketika cuca buruk curah hujan debit air sungaipun meluap ke jalan dan jembatan tersebut.
Eks Surau Perempuan
Harapan masyarakat seharusnya dilakukan pembangunan yang tepat guna sesuai peraturan dan perundang-undangan, apalagi masa-masa ini curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir, seharusnya pemerintah mengambil sikap dan mengantisipasi agar tidak terjadi banjir, karena telah terjadi pendangkalan sungai (kumpulan batu-batuan besar disekitaran daerah aliran sugai sipogas) dan pengikisan pondasi jembatan.
(Marlis Sikumbang)