Ternate//mataelangnusantara.com- Masyarakat Ternate mengalami kekagetan dan kekecewaan terkait kenaikan tarif retribusi parkir di beberapa lokasi strategis, seperti Pasar, Belakang Mall, dan kawasan-kawasan tertentu. Kenaikan ini memicu komplain dan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.
“Menurut sumber terpercaya yang dilansir oleh Media Mata Elang Nusantara bahwa, “Masyarakat mulai menghindari lokasi-lokasi yang dikenakan retribusi parkir, sehingga berpotensi menurunkan minat mereka untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Hal ini dapat berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi perekonomian lokal. Pada Kamis, (2/1/2025/.
Penurunan daya beli masyarakat dapat mematikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung perekonomian lokal. Kondisi ini dapat memperburuk ketimpangan ekonomi dan mempengaruhi stabilitas ekonomi kota Ternate.
Pengenaan retribusi parkir oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Ternate dinilai tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat. Masyarakat berharap Dishub mempertimbangkan indikator ekonomi, seperti GINI Rasio, sebelum mengambil keputusan.
Dishub perlu melakukan kolaborasi dengan instansi terkait dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini untuk memastikan kebijakan yang diambil tidak merugikan masyarakat dan perekonomian lokal.
Pemerintah kota Ternate harus mengambil langkah tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi kota. Kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan perekonomian lokal, bukan hanya fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Masyarakat berharap Walikota Ternate dapat mempertimbangkan kekhawatiran mereka dan mengambil keputusan yang bijaksana. Kebijakan yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “(Red)