KOLUT-SULTRA || mata-elang.com -Senin 06 juni 2022 komunitas pemuda independen kabupaten Kolaka Utara bersama Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional Sultra dan beberapa kawan-kawan mendatangi polda Sultra untuk mempertanyakan perkembangan kepastian hukum terkait tersangka kecurangan penerimaan CPNS yang melibatkan salah satu pejabat kabupaten Kolaka utara yang berinisial JM, dan kami menduga masih ada tersangka lainnya. Senin, (06/06/2022).
Haswin kaso menegaskan jika memang polda sultra/ krimsus polda sultra yang menangani kasus tersebut agar tidak terkesan lamban dalam penanganan kasus kecurangan tersebut yang ditersangkakan nya kepala BKD Kolaka utara Agar segera melakukan pelimpahan kasus tersangka kecurangan penerimaan CPNS ke kejaksaan tinggi Sulawesi tenggara.
Idham halik S.Si menegaskan pula jika dalam waktu 7 kali 24 jam polda Sultra tidak kembali melakukan penahanan terhadap tersangka Kasus penerimaan CPNS Kolaka utara yang melibatkan Kepala BKD kolut sebagai tersangka, maka akan melayangkan surat ke mabes Polri untuk mengambil alih sebagai bentuk ketidak percayaan kepada polda Sultra yang menagani Kasus cpns yang diduga ada pembiaran.
Kedua lemabaga tersebut menghawatirkan integritas polda Sultra yang dimana dianggap lambat dalam menangani kasus kecurangan penerimaan CPNS dikolaka utara yang sampai hari ini tersangka masih juga berkeliaran di kolaka utara.
” besar harapan kami agar polda Sultra bekerja secara profesional jagan biarkan pelaku kejahatan menikmati kebebasannya diluar seharusnya diberikan efek jerah agar menjadi perhatian pejabat lainnya dan tidak terulang kembali di Sulawesi tenggara.” Ucap kedua aktifitas pasca ditemui disalah satu warkop yang ada dikendari.
Kami sudah melakukan kunjugan dipolda sultra untuk mempertanyakan perkembangan kepastian hukum Kasus cpns tetapi pihak penyidik tidak menemui kami dan di arahkan ke humas polda tetapi pasca kami ke humas Kabid humas tidak berada ditempat.
Hingga berita ini terbit pihak media belum berhasil mendapatkan klarifikasi pihak terkait lainnya, namun demi keberimbangan informasi media akan terus berupaya melakukan klarifikasi dan akan di tayangkan pada edisi penayangan berikutnya.
Laporan : Woroagi Agima