Caption : Sosok H R. Djoni Sujatmoko, SE, MM calon Ketua HPN Jatim.
MALANG JATIM | mataelangnusantara.com – Himpunan Pengusaha Nahdliyin Jawa Timur (HPN Jatim) esok akan menggelar Konfrensi Wilayah (Konferwil) yang mengambil tempat di Kampus UNISKA Kediri. Dalam Konferwil tersebut akan juga digelar pemilihan ketua umum. Hingga saat ini sudah tercatat ada 3 kandidat yang akan meramaikan ajang pemilihan ini. Selasa (18/10/2022)
H R. Djoni Sujatmoko, SE, MM salah satu calon Ketua HPN mengungkapkan ” tentu untuk maju mencalonkan diri sebagai ketua HPN JATIM saya sudah persiapkan visi misi ketika nanti saya terpilih menjadi ketua. Langkah pertama saya nanti akan memperkuat circle kolaborasi pebisnis lintas sektor di wilayah Jatim ini “.
” Kolaborasi antar anggota untuk menguatkan perjalanan bisnis merupakan langkah mutlak, dan hal ini saya jadikan urutan pertama dalam visi misi saya. Kolaborasi penguatan perjalanan bisnis akan saya bagi dalam jangka pendek, menengah dan panjang “.
” Saya siap membawa HPN JATIM agar kuat circle kolaborasi pergaulan para pebisnis baik tingkat provinsi, nasional dan rekan – rekan cabang kabupaten/kota dilevel daerah tingkat 1 dan 2. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah membangun jejaring pasar pada tingkat nasional dan internasional “. Ucap pria pemilik NK Cafe Malang.
” Saya juga akan berusaha program pemerintah pusat untuk bisa disinergikan dengan anggota HPN JATIM. akan kita dorong dengan mewujudkan MOU dengan pemerintah pusat, Pemda dan pihak swasta. Lanjut kepada project – projects real yang bisa dikerjasamakan dengan para anggota HPN “.
” Saya juga akan berupaya adakan pameran secara rutin dan juga kegiatan produktif untuk pengurus dan masyarakat umum khususnya warga Nahdliyin. Terakhir saya akan berkomitmen akan memperbaiki database anggota, hal itu sudah saya wujudkan dalam aplikasi yang dapat diakse di laman https://hpnjawatimur.id/ “.
” Wibsite akan kita lengkapi dan sempurnakan sehingga akan memberikan gambaran kesiapan para anggota HPN untuk bekerjasama dalam berbagai bidang usaha.” Papar dosen ekonomi bisnis di Unisma Malang ini. (Junaedi)