Rapat Terkait Pembongkaran Warung Prostitusi di Kandeman Tidak Membuahkan Hasil, GNPB : Kita Akan Segera Gelar Aksi

Batang – Jateng ||mata elang Nusantara.com- Rapat terkait pembongkaran warung prostitusi yang berlokasi di jalan pantura Desa Kandeman, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, masih saja terkesan mbulet atau tidak membuahkan hasil dan titik terang.

 

“ Acara rapat yang digelar di ruangan Sekertaris Daerah (Sekda) pada Senin, 21 Agustus 2023. Serta dihadiri dari Dinas-Dinas dan Instansi terkait, seperti dari Kasatpol PP, Staf Ahli Bupati, Kepala Dishub, DPUPR, Dinsos, Kesbangpol, Balai Besar Provinsi, Polres Batang, Camat Kandeman, Kades Kandeman beserta jajarannya, dan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nasional Pelita Bangsa (LSM GNPB).

 

Eky Diantara, selaku Sekjen Gerakan Nasional Pelita Bangsa (GNPB) turut menyampaikan,” Kami mewakili Aspirasi warga masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Kandeman hanya butuh kejelasan. Kapan dan tanggal berapa akan dilakukannya Pembongkaran secara permanen terhadap warung prostitusi di wilayah Pantura Kandeman.

 

Jangan lagi-lagi cuma dirapatkan terus menerus tapi tak ada ujungnya, toh selama ini sudah memakan waktu yang cukup lama juga. Kalau memang Pemkab tidak ada anggarannya untuk melakukan pembongkaran, tinggal bilang saja, tpasrahkan saja sama warga masyarakat Kandeman mereka para warga pun sudah sangat-sangat siap dan antusias melakukan pembongkaran warung prostitusi tempat maksiat itu,” Tegasnya.

Secepatnya, Lanjut Eky, Saya berserta rekan-rekan dan masyarakat Kandeman akan segera menggelar Aksi Demo, karena terkesan tidak ada kejelasan dan lamban dalam penanganan pembongkaran warung tempat maksiat tersebut,” Tambahnya.

 

“ Hal senada juga diungkapkan oleh Kades Kandeman Gito, beserta jajarannya. Padahal beberapa warung prostitusi juga sudah melakukan pembongkaran secara mandiri. Tapi kenapa dan ada apa, dari Pihak Satpol PP malah terkesan tidak ada tindakan serta kerja nyata dalam menangani warung prostitusi.”

 

Warga Masyarakat Kandeman, sudah menunggu dan menanti sejak lama Pembongkaran warung prostitusi tersebut. Warga menginginkan tempat maksiat itu dibongkar secara permanen, serta nantinya ke depan tempat itu betul-betul bersih dari segala kemaksiatan dan berganti menjadi tempat usaha masyarakat seperti pada umumnya.” Tutup Gito 67. (Zen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *