Site icon MATA ELANG NUSANTARA

Rencana Pelayanan Keretaapian Di Ibu Kota Negara

Jakarta,Mataelangnusantara -Perencanaan Pelayanan Kereta Apian Di Ibu Kota Negara (IKN), Kereta gantung, kereta perkotaan, kereta antarkota, dan kereta Trans-Kalimatan akan dibangun di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN). Menurut pengamat, ide kereta gantung di Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) relatif baru.

“Prinsip kehati-hatian memilih trase yang akan dibangun harus memperhatikan aspek keamanan kepala negara, pejabat negara, diplomat asing, karena menyangkut keberadaan Istana Negara sebagai tempat tinggal presiden dan keluarga,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulisnya yang diterima Radio Republik Indonesia.

Mengutip lampiran Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Djoko menyebut konektivitas kereta api regional, penilaian pada tingkat konsep mengenai potensi koridor kereta api dari Balikpapan ke IKN Nusantara telah mempertimbangkan beberapa aspek.

“Pertama, pertimbangan lingkungan, sosial, dan rekayasa teknis. Alinyemen koridor pada tingkat konsep telah disempurnakan untuk menghindari atau memitigasi kendala lingkungan dan sosial.” terangnya.

Kedua, konektivitas sistem transit menghubungkan pelabuhan, bandar udara (bandara), Kota Balikpapan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Negara (KIKN), dan Kawasan Pengembangan Ibu Kota Negara (KPIKN) untuk mengintegrasikan pusat-pusat kegiatan di tiga kota.

Ketiga, selain konektivitas rel kereta api, konsep rel juga mencakup konektivitas rel regional untuk transportasi barang antara gerbang utama, seperti pelabuhan dengan kawasan industri.

“Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah merancang sejumlah jalur kereta api yang akan dibangun di Kawasan Ibu Kota Negara sesuai kebutuhan mobilitas orang dan barang.” tuturnya.

Adapun beberapa ragam kereta yang dibangun, antara lain kereta gantung, KA Trans Kalimantan, KA Perkotaan Balikpapan-KIPP, hingga KA Bandara.

Khusus untuk kereta gantung, Djoko menyebutkan jenis transportasi ini menawarkan sejumlah keunggulan karena bisa menampung hingga 5.000 penumpang per jam dan hemat energi.

Kereta gantung, alternatif pilihan kereta gantung yang dipakai adalah Téléphérique des Capucins.

Ide terkini dengan panjang jalur 4,1 kilometer yang akan dilayani 4 stasiun, durasi perjalanan 12 menit, kecepatan 20 kilometer per jam dan kapasitas angkutnya sebanyak 2.000 penumpang per jam per arah.

Kereta gantung di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol . Ist

Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung sebesar 10.112 penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun.

Nilai investasinya mencapai 21 juta dolar AS atau sekitar Rp 315 miliar per kilometer.

“Sistem aerial memiliki kemampuan kapasitas penumpang besar dan kebutuhan stasiun yang sedikit,” ujar Djoko.

Djoko yang  Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata juga mengatakan: Kriteria pemilihan koridor kereta gantung ini adalah (1) menghubungkan cluster kantor pemerintahan dengan komersial dan pemukiman: (2) dapat digunakan sebagai daya tarik wisata: dan (3) terintegrasi dengan moda angkutan lainnya, seperti bus listrik dan kereta api serta terhubung langsung dengan akses menuju ke luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Di Indonesia, saat ini sudah beroperasi layanan kereta gantung di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ada pula untuk keperluan mobilitas pekerja di Kota Tembagapura (Kab. Mimika, Prov. Papua) yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia.'(02)

Exit mobile version